Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, Perusahaan Tambang Perlu Inovasi
Nickel Industries melalui anak perusahaannya, PT Hengjaya Mineralindo menawarkan inovasi yang dapat mengatasi tantangan iklim dan pembangunan. Khususnya dalam menekan pembuangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor industri pertambangan.
Berdasarkan data yang terhimpun dalam Laporan Iklim dan Pembangunan Negara (2023), emisi di Indonesia memiliki angka rata-rata tahunan setara dengan 1.495 juta ton karbon dioksida (C02) ekuivalen (MtCO2eq) pada 2018-2020.
Angka ini terbilang tinggi dibandingkan dengan negara-negara setara secara struktural. Secara historis pun, deforestasi dan kebakaran hutan telah menjadi faktor penyumbang emisi GRK di Indonesia dengan persentase 42 persen.
Sustainability Manager Nickel Industries Muchtazar menyampaikan, pihaknya telah mendorong inovasi dalam bentuk program lingkungan, mulai dari efisiensi energi, pengurangan emisi, pengelolaan limbah non-B3, pengurangan limbah B3, konservasi air, pengelolaan keanekaragaman hayati.
Muchtazar menjelaskan, program-program lingkungan yang dijalankan oleh perusahaan selalu dikembangkan dan dievaluasi secara terus menerus. Guna memastikan tidak terjadi pencemaran atau kerusakan terhadap ekosistem lingkungan darat maupun air di wilayah pertambangan perusahaan.
“Kami bekerjasama secara internal maupun eksternal dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang baik sesuai dengan aturan-aturan yang telah berlaku di Indonesia. Bahkan, kami juga mendorong karyawan untuk bisa berinovasi di bidang lingkungan, sehingga perubahan dapat terjadi secara baik,” ungkapnya.
Source: liputan6.com
Tags Industry News